Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data merupakan bentuk jamak dari datum, berasal dari bahasa Latin
yang berarti "sesuatu yang diberikan". Dalam penggunaan sehari-hari
data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya.
Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data
kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat
sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak langsung
mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data bisa dibedakan dengan beberapa hal, seperti:
Teknik pengumpulan data bisa dibedakan dengan beberapa hal, seperti:
- Berdasarkan Setting (Setting Alamiah, Labortorium dengan melalui eksperimen, di rumah dengan mewawancarai responden, seminar, dan lain-lain)
- Berdasarkan sumber data: (Sumber Primer : Sumber yang langsung memberikan data dan Sumber Sekunder : Sumber yang tidak langsung memberikan data).
- Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data dibagi lagi menjadi: Observasi, Wawancara, Dokumentasi dan Triangulasi/Gabungan
1. Pengumpulan Data dengan Observasi
Macam-macam observasi: (Sanafiah Faisal: 1990)
- Observasi Partisipatif, yang terbagi menjadi: Observasi yang Pasif, Observasi yang Moderat, Observasi yang Aktif, dan Observasi yang Lengkap.
- Observasi Terus Terang dan Tersamar
- Observasi tak Terstruktur
A. Observasi Partisipatif
- Peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang diucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas yang diteliti (Susan Stainback:1998)
- Klasifikasi (Sanafiah Faisal:1990)
- Partisipasi Pasif : Peneliti mengamati tapi tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.
- Partisipasi Moderat :Peneliti ikut observasi partisipatif pada beberapa beberapa kegiatan saja, tidak semua kegiatan.
- Partisipasi Aktif : Peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan narasumber, tapi belum sepenuhnya lengkap
- Partisipasi Lengkap : Peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan narasumber
B. Observasi Terus Terang atau Tersamar
- Peneliti berterus terang kepada narasumber bahwa ia sedang melakukan penelitian.
- Suatu saat peneliti melakukan tidak berterus terang agar dapat mengetahui informasi yang dirahasiakan narasumber.
C. Observasi tak Berstruktur
- Dilakukan dengan tidak Berstruktur karena fokus penelitian belum jelas
- Apabila masalah sudah jelas, maka dapat dilakukan secara berstruktur dengan menggunakan pedoman observasi
Manfaat Observasi
- Menurut Nasution (1988)
- Peneliti akan mampu memahami konteks data secara menyeluruh.
- Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung.
- Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang diamati oleh orang lain.
- Peneliti dapat menemukan hal-hal yang tidak terungkap saat wawancara.
- Peneliti dapat mengungkapkan hal-hal yang ada di luar persepsi responden.
- Peneliti dapat memperoleh kesan-kesan pribadi terhadap obyek yang diteliti.
Obyek observasi
- Space : Ruang dalam aspek fisiknya
- Actor : Orang yang terlibat dalam situasi sosial
- Activity : Seperangkat kegiatan yang dilakukan orang
- Object : Benda-benda yang terdapat di tempat itu
- Act : Perbuatan / Tindakan tertentu
- Event : Rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang-orang
- Time : Urutan Kegiatan
- Goal : Tujuan yang ingin dicapai
- Feeling : Emosi yang dirasakan dan diekspresikan orang-orang
Tahapan Observasi
Observasi Deskriptif :
- Peneliti belum menemukan masalah yang diteliti secara jelas
- Peneliti melakukan penjelajahan umum dengan melakukan deskripsi semua yang dilihat, semua yang didengar, dll.
- Observasi Terfokus :
- Observasi dipersempit pada aspek tertentu
- Observasi Terseleksi :
- Peneliti telah menguraikan fokus yang ditemukan, sehingga diperoleh data yang lebih rinci, peneliti telah menemukan karakteristik, perbedaan dan persamaan antar kategori
2. Pengumpulan Data dengan Wawancara
Pengertian :
Menurut
Esterberg (2002) : Wawancara adalah merupakan pertemuan antara dua
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga
dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu
Macam-macam Wawancara
- Wawancara Terstruktur
- Bila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
- Peneliti sudah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis dan alternatif jawaban.
- Wawancara Semi Terstruktur
- Dilaksanakan lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
- Bertujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka.
- Wawancara tak berstruktur
- Dilakukan secara bebas, peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara secara sistematis.
- Pedoman yang digunakan hanya garis-garis besar permasalahan.
- Peneliti belum mengetahui secara pasti apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan
Langkah-langkah Wawancara
- Menurut Lincoln & Guba, ada 7 langkah :
- Menetapkan kepada siapa wawancara akan dilakukan.
- Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
- Mengawali atau membuka wawancara.
- Melangsungkan alur wawancara.
- Mengonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
- Menuliskan hasil wawancara.
- Identifikasi tindak lanjut hasil wawancara.
Jenis-jenis Pertanyaan dalam Wawancara
- Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman.
- Pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat.
- Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan.
- Pertanyaan tentang pengetahuan.
- Pertanyaan yang berkenaan dengan indera.
Hal-hal yang Berkenaan dengan Wawancara
- Alat-alat wawancara :
- Buku Catatan
- Tape Recorder
- Camera
- Mencatat Hasil Wawancara
- Hasil wawancara harus dicatat.
- Untuk wawancara yang dilakukan secara. terbuka & tidak berstruktur, peneliti perlu rangkuman yang lebih sistematis.
3. Teknik Pengumpulan Data dengan Dokumen
- Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental yang lain.
- Dokumen yang dipilih harus memiliki kredibilitas yang tinggi.
4. Triangulasi
- Merupakan teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
- Dengan Triangulasi, peneliti sebenarnya mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
Jenis-Jenis Data
Koleksi data merupakan tahapan dalam proses penelitian yang penting, karena hanyadengan mendapatkan data yang tepat maka proses penelitian akan berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan masalah yang sudah ditetapkan. Data yangkita cari harus sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan teknik sampling yang benar, kitasudah mendapatkan strategi dan prosedur yang akan kita gunakan dalam mencari data dilapangan.
Berdasarkan sumbernya, data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
- Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya. Data primer disebut
juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date.
Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara
langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data
primer antara lain observasi, wawancara, diskusi terfokus (focus grup discussion – FGD) dan penyebaran kuesioner.
- Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai tangan kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Biro Pusat Statistik (BPS), buku, laporan, jurnal, dan lain-lain.
Variabel
Penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji kecocokan
antara teori dengan fakta empirik di dunia nyata. Hubungan nyata ini
lazim dibaca dan dipaparkan dengan bersandar kepada variabel, sedangkan
hubungan nyata lazim dibaca dengan memperhatikan data tentang variabel
itu.
Variabel adalah suatu sebutan yang dapat diberi nilai angka (kuantitatif) atau nilai mutu (kualitatif). Variabel merupakan pengelompokan secara logis dari dua atau lebih atribut dari objek yang diteliti. Atribut itu misalnya : Tidak sekolah, tidak tamat SD, tidak tamat SMP. Maka variabelnya adalah tingkat pendidikan dari objek penelitian itu. Variabel tingkat pendidikan merangkum semua atribut tadi.
Variabel merupakan suatu istilah yag berasal dari kata vary dan able yang berarti “berubah” dan “dapat”. Jadi kata variabel berarti dapat berubah. Oleh sebab itu setiap variabel dapat diberi nilai, dan nilai itu berubah-ubah. Nilai itu berupa nilai kuntitatif maupun kualitatif. Ukuran kuantitatif maupun kualitatif suatu variabel adalah jumlah dan derajat atributnya.
Dilihat dari segi nilainya, variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel diskrit dan variabel kontinu.. Variabel diskrit nilai kuantitatifnya selalu berupa bilangan bulat, Variabel kontinu nilai kuantitatifnya bisa berupa pecahan. Apabila diambil dua bilangan bulat yang wajar sebagai nilai variabel, terdapat tak hingga banyaknya angka-angka yang mungkin menjadi nilai dari variabel yang sedang diukur itu. Ini jika digambarkan akan memberi kesan bahwa nilai-nilai variabel itu bersambung atau kontinu.
Data adalah hasil pengukuran atau penghitungan nilai-nilai suatu variabel. Yang dimaksud dengan pengolahan data pada prinsipnya adalah upaya penyajian dan pembacaan hubungan-hubungan yang ada antarvariabel. Menurut Narbuko dan Ahmadi, hubungan antarvariabel dapat berupa: (a) Hubungan simetris, yaitu hubungan variabel yang satu tidak disebabkan oleh yang lainnya. (b) Hubungan timbal balik, yaitu hubungan suatu variabel dapat menjadi sebab dan akibat dari variabel lainnya, (c) Hubungan asimetris, yaitu hubungan variabel satu mempengaruhi variabel lainnya..
Yang termasuk hubungan variabel simetris:
Pertama, kedua variabel merupakan indikator
dari sebuah konsep yang sama. Misalnya: Kalau “mengerjakan cepat
selesai” sedang “hasilnya tepat”, maka kedua variabel tersebut merupakan
indikator dari seorang yang intelegen”. Hal ini dapat diartikan kalau
“karena cepat” lalu “hasilnya tepat” atau sebaliknya; “jantung yang
berdenyut semakin cepat sering dibarengi keluarnya keringat tanda
kecemasan“ namun demikian, tidak kdapat dikatakan “jantung yang berdebar
cepat menyebabkan tangannya berkeringat” dan sebagainya.
Kedua,
variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama; meningkatkan
pelayanan kesehatan dibarengi pula dengan bertambahnya pesawat udara.
Kedua variabel tidak saling mempengaruhi, tetapi keduanya merupakan
akibat dari peningkatan pendapatan. Ketiga, kedua variabel lsaling
berkaitan secara fungsional, “dimana yang satu beradayang ;lainnya pun
pasti di sana”. “Di mana ada guru, di sana ada murid”, di mana ada
majikan, di sana ada buruh”. Kemmpat, “hubungan yang kebetulan
semata-mata”. Seorang bayi ditimbang lalu mati keesokan harinya.
Berdasarkan kepercayaan, kedua peristiwa tersebut dianggap berkaitan,
tetapi di dalam penelitian empiris tidak dapat disimpulkan bahwa bayi
tersebut meninggal karena ditimbang.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Data
http://www.infoskripsi.com/Tip-Trik/Instrumen-dan-Teknik-Pengumpulan-Data.html
http://www.scribd.com/doc/18003036/Data-Sekunder-Dan-Primer
http://csuryana.wordpress.com/2010/03/25/data-dan-jenis-data-penelitian/
http://rakim-ypk.blogspot.com/2008/06/pengertian-variabel.html