Sunday, 10 October 2010

Manajemen Proyek dan Resiko


Pengertian Manajemen Proyek

            Pengertian Manajemen salah satunya adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Ada juga yang menyebutkan manajemen adalah sebagai seni untuk merealisasikan pekerjaan melalui orang lain.
            Sedangkan Proyek adalah suatu usaha atau aktifitas yang kompleks, tidak rutin, dibatasi oleh waktu, anggaran, resources dan spesifikasi performansi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
            Jadi manajemen proyek adalah kegiatan yang merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi yang menggunakan personil untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu.
Tujuannya adalah suatu proyek biasanya mempunyai suatu aktivitas yang berlangsung dalam waktu tertentu dengan hasil akhir tertentu. Proyek dapat dibagi dalam sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan proyek secara keseluruhan.

Pengertian Manajemen Resiko

            Salah satu pengertian Resiko adalah kejadian atau keadaan yang mengancam benda atau seseorang dalam pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
            Jadi pengertian Manajemen Resiko adalah suatu kegiatan mengidentifikasi, menganalisa, merespon kemungkinan resiko yang akan terjadi selama proses proyek yang berlangsung dapat mengancam pencapaian tujuan suatu proyek itu sendiri. Suatu manajemen resiko itu mempunyai tujuan untuk meminimalkan resiko yang akan terjadi dalam suatu proyek.
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
1. Resiko spekulatif
2. Resiko murni.
Resiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Resiko spekulatif pun kadang-kadang dikenal pula dengan istilah resiko bisnis(business risk). Contohnya seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Resiko yang dihadapi seperti ini adalah resiko spekulatif.
Resiko murni adalah sesuatu yng hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu.


Contoh Manajemen Proyek dan Resiko :
1. Proyek dan Resiko Membangun Sebuah Kota
Proyek membangun pusat kota dalam suatu negara adalah suatu keharusan. Contohnya adalah kota Jakarta yang menjadi sebuah kota metropolitan sekaligus Ibukota Republik Indonesia. Kota Jakarta dalam waktu 65 tahun setelah merdeka menjelma menjadi sebuah kota yang maju. Tapi disatu sisi ada resiko dan sudah terjadi di Jakarta contohnya adalah banjir yang sering melanda jakarta dan Jakarta menjadi salah satu kota termacet didunia ini karena dalam membangun kota Jakarta tidak dan kurang melihat struktur dari kota Jakarta itu sendiri.
2.  Proyek dan Resiko Sebuah Universitas
            Proyek membuat sebuah universitas adalah hal yang baik untuk memajukan sebuah negara dengan mencetak lulusan yang dapat memajukan negara itu sendiri dan dengan membuka mahasiswa baru sebanyak mungkin. Tapi resikonya adalah suatu universitas tersebut jika dalam salah dalam menjalankan strateginya akan penuh sesak karena tidak ada pembatasan mahasiswa baru dan dengan banyaknya mahasiswa akan berdampak pada kelas yang akan penuh sesak pula dan tidak fokusnya kelas tersebut.


No comments:

Post a Comment